Istilah ini digunakan atau ditujukan untuk menyebut anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghitung baik pemahaman simbol angka, proses penghitungan yang memiliki berbagai masalah sehingga selalu saja menunjukkan ketidak mampuannya bila berhadapan dengan simbol angka maupun matematika.
Gangguan atau kesulitan belajar matematika biasanya ditandai dengan adanya:
Konsep
hubungan keruangan seperti atas-bawah, pucak-dasar, jauh-dekat, tinggi-rendah,
muka-belakang, mestinya telah dikuasai oleh anak sebelum memasuki sekolah
dasar. Bagi anak yang belum memiliki konsep tersebut biasanya juga akan
mengalami kesulitan dalam hitungan yang melambangkan jumlah, maupun memahami
garis bilangan atau pada contoh nyatanya adalah penggaris. Selain konsep
keruangan anak sebelum masuk SD mestinya juga telah mempunyai konsep volume dan
kuantitas, serta waktu.
Gangguan
Persepsi Visual
Pada
gangguan ini anak akan mengalami kesulitan dalam melihat berbagai obyek dalam
kelompok, sehingga anak akan lama dalam mengamati maupun mengidentifikasi
jumlah obyek pada satu kelompok seperti model himpunan. Gangguan ini juga akan
menyulitkan anak pada bidang-bidang geometri seperti mengidentifikasi bujur
sangkar, empat persegi panjang, segitiga, trapesium dan sebagainya.
Assosiasi
Visual Motor
Gangguan ini
dapat mengakibatkan anak kesulitan dalam menghitung benda dengan membilang,
seperti untuk menghitung manik-manik tangannya baru memegang yang ketiga tetapi
anak sudah membilang yang kelima. Hal ini anak hanya hafal membilang tetapi
kurang tahu makna bilangan itu sendiri.
1 comments:
arikelnya bagus, menarik dan sudak disertai dengan gambar yang mendukung
Post a Comment