Pages

Subscribe:
SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERMANFAAT:)

Tuesday, November 12, 2013

Dispashia dan Dispraksia

  • Dispashia/aphasia

      Kesulitan dalam berbahasa atau berkomunikasi lisan pada anak-anak dikenal dengan istilah dispashia atau aphasia perkembangan. Pada gejala ini anak menunjukkan tidak mampu mengemukakan ide, perasaan, isi hatinya dalam bahasa tutur secara benar, tetapi bukan kelainan artikulasi ataupun tunawicara tetapi proses
wicaranya atau isi pesan (message) yang disampaikan pada pihak lain yang salah.
     Aphasia tampak dalam berbagai bentuk dengan simpton yang cukup kompleks. Secara garis besar, simpton aphasia dapat digolongkan ke dalam tiga karakteristik utama berikut ini.

a. Receptive aphasia
     1. Tidak dapat mengidentifikasi apa yang didengar
     2. Tidak dapat melacak arah
     3. Kemiskinan kosakata
     4. Tidak dapat memahami apa yang terjadi dalam gambar
     5. Tidak dapat memahami apa yang dia baca
b. Expressive aphasia
     1. Jarang bicara di kelas
     2. Kesulitan dalam melakukan peniruan
     3. Banyak pembicaraan yang tidak sejalan dengan ide
     4. Jarang menampilkan gesture (gerak tangan)
     5. Ketakcakapan menggambar dan menulis
c. Inner aphasia
     1. Tidak mampu melakukan asosiasi, oleh karena itu sulit berpikir abstrak
     2. Memberikan respon yang tak layak atas panggilan/sahutan
     3. Lamban merespon


  • Dispraksia

       Anak-anak yang mengalami kesulitan koordinasi motorik biasanya akan mengalami kesulitan dalam bidang keterampilan motorik, kesulitan dalam penguasaan keterampilan inilah yang disebut dengan dispraksia, bahkan ada yang menyebutnya dengan gangguan motorik tersamar dengan menunjukkan gejala seperti pada anak-anak cerebral palsy ringan. Kesulitan yang dialami biasanya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL), dan juga ada yang menunjukkan gejala hiperkinesis maupun clumsy pada motoriknya.

0 comments:

Post a Comment